Janji Suci di Gunung Kemulan

Jeng....
Masih ingatkah engkau tatkala kabut tipis turun menerpa
Kau ucapkan janji
Bahwa akulah pangeran tampan yang dikirim Tuhan untukmu?

Masih ingatkah engkau
Tatkala rerimbunan dedaunan teh tersenyum pada kita
Saat aku katakan padamu bahwa kaulah bidadariku
Kini dan selamanya?

Jeng....
Dulu... dulu sekali, aku masih teringat tatkala kau meneteskan air mata di depanku
Pangeranku, aku gadis sakit-sakitan
Aku gadis tak berguna
Dan aku katakan kaulah permata yang aku cari selama ini?

Dulu... dulu sekali
Tatkala Gunung Kemulan tersenyum melihat kita dan menyapa?
Wahai pemuda pemudi, aku jadi saksi ketulusan kalian
Lupakah itu Jeng?

Jeng....
Masih ingatkah janjiku padamu
Tatkala kau menangis dan mencurahkan semua penderitaanmu
Dan aku katakan padamu
Aku akan menjadi penjagamu kini dan selamanya?

Masih ingatkah janjiku pada orang tuamu
Ketika mereka katakan engkau gadis sakit-sakitan
Gadis yang tidak pernah bisa lepas dari obat
Tapi aku yakinkan mereka bahwa kau tambatan hatiku terakhir kali?

Kini aku yakin kau sudah lupa...
Matamu sudah terbutakan oleh jahannam itu
Otakmu telah teracuni oleh begundal-begundal itu
Kamu telah lupa....

Kamu pasti telah lupa
Caramu membangunkanku dengan tawaran secangkir kopi atau teh
Dan dengan lembut kau sibak selimutku yang tebal itu
Dan berkata, "Suamiku, mau teh atau kopi?"

Pasti sudah jauh di luar ingatanmu
Manakala kau terbaring lemah di tempat tidurmu
Tak ada asupan susu apalagi makanan
Dan kau berkata, "Masihkah kamu setia padaku mas?"
Dan aku menjawab, "Tuhanku menyaksikan, istriku."

Pasti kau sudah lupa
Saat aku teteskan air mata untukmu
Ketika berbulan-bulan kau lumpuh
Bukan karena kamu tidak bisa melayani
Tetapi karena begitu tulusku padamu

Pasti telah kau kubur semua
Demi pria bajingan itu...

Jeng....
Aku manusia, aku bukan malaikat, aku bukan iblis
Aku sakit, aku terluka
Tetapi aku masih punya Tuhan

Dan
Tahukah kamu Jeng....
Cintaku telah nyangsang
Nyangsang di Gunung Kemulan
Untuk seorang bidadari
Bidadari yang telah menghujamkan jantungku
Bidadari yang telah meremukredamkan hatiku
Bidadari yang membuat dunia seisinya tak berarti

Namun aku tahu Jeng
Aku bukan malaikat, aku bukan iblis, aku manusia biasa
Janji suciku tersangkut di Gunung Kemulan

Bogor, 18 November 2014

0 Response to "Janji Suci di Gunung Kemulan"