Sumpah Pemuda Ke-86 Tanggal 28 Oktober 2014: Masihkan Ada Maknanya?

Delapan puluh enam tahun lalu, tepatnya 28 Oktober 1928, para pemuda Indonesia dari berbagai kelompok suku bangsa, ada Jong Java, Jong Sunda, Jong Sumatera, Jong Celebes, dan Jong-Jong lain berkumpul dalam rangka menyatukan visi dan misi untuk melenyapkan penjajahan di bumi Nusantara. 

Perjuangan mengusir penjajah Belanda sebelum itu selalu bersifat keadaerahan, sehingga penjajahan tetap bisa bercokol di bumi Nusantara lebih dari 300 tahun lamanya. Sekian lama hidup dalam penindasan, para pemuda pun akhirnya sadar bahwa tidak ada cara lain kecuali mengusir penjajah dengan bersatu sesama bangsa yang terjajah. 

Setelah melalui Kongres Pemuda 1 tanggal 27 Oktober 1928, maka sepakatlah para pemuda mengikrarkan sumpahnya, sebuah sumpah yang ditulis oleh Moeh. Yamin.

Sumpah Pemuda versi orisinal:

Pertama:
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.

Kedoea:
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.

Ketiga:
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.

Sumpah Pemuda versi Ejaan Yang Disempurnakan:

Pertama:
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.

Kedua:
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.

Ketiga:
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Semangat persatuan dan kesatuan saat itu begitu besar. Keinginan bersama untuk melawan penjajah begitu besar. Para pemuda berjuang mengusir penjajah, hingga puncaknya tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia merdeka. 

86 tahun Sumpah Pemuda telah berlalu, mereka yang bersumpah telah tiada, yang ada kini para penerus bangsa.

Musuh untuk mengangkat senjata memang kini tiada lagi, tetapi musuh kebodohan, keterbelakangan, dan neoliberalisme yang memperbudak bangsa ini. 

Mari kita bersatu padu mengusir penjajah neoliberalis, jangan sampai justru kita yang menjadi pendukung neoliberalisme. Kita sudah merdeka. Kita sudah mendeklarasikan diri, tetapi masih banyak penduduk Indonesia yang masih belum merdeka. 

Mari kita wujudkan sumpah pemuda itu, semangat sumpah pemuda dulu untuk bersama-sama membangun bangsa. 

== Selamat Hari Sumpah Pemuda yang Ke 86, Bangsaku Indonesia ==

0 Response to "Sumpah Pemuda Ke-86 Tanggal 28 Oktober 2014: Masihkan Ada Maknanya?"