Terminal Terboyo Semarang Punya Cerita

Semarang, ibukota Provinsi Jawa Tengah, adalah salah satu kota besar di Indonesia, bahkan bisa dikatakan kota metropolitan. Sebagai kota besar, Semarang memiliki beberapa terminal besar, di antaranya Terminal Induk Terboyo Semarang, Terminal Mangkang, Terminal Penggaron, Terminal Banyumanik, dan terminal-terminal kecil lainnya.

Nah bicara masalah Terminal Terboyo, di bulan Februari - April 2002, saat itu aku masih status mahasiswa jurusan Sastra Inggris, Universitas Negeri Semarang. Sebagai mahasiswa jurusan non kependidikan, kami wajib magang dan tempat magang yang kami pilih sendiri. Nah, aku  memilih Harian Umum Suara Merdeka, koran harian terbesar di Jawa Tengah, sebagai tempat magangku. Departemen Pusdok (Pusat Dokumentasi) adalah bagian di mana di situ aku bertugas sebagai penterjemah. Kebetulan sekali waktu itu Pra Piala Dunia 2002, kami berempat - saya sendiri, Rini Warastuti, Ari Wulandari dan Ismail Budiyono setiap hari bertugas sebagai penterjemah dokumen dari www.fifa.com. Tapi aku tidak akan cerita panjang di sini.

Yang jelas pengalaman jelas pahit. Pernah aku pinjam sepeda motor butut punya temanku, Wibowo Endritono. Aku buru-buru karena aku sudah terlambat. Apes. Ternyata sepanjang jalan dari Kota Lama sampai Terminal Terboyo banjir. Selain habis hujan, lokasi Terminal Terboyo yang dekat pantai juga tergenang  banjir rob. Motorku mblebek. Mati. Nuntun akhirnya.

Pernah juga pulang naik bus dari Terminal Terboyo menuju ke kos-kosanku di Jl. Dewi Sartika Barat, naik bus jurusan Gunung Pati, yang lewat kampusku, aku kejeblos sebelum naik bus. Teles kebes. Basah kuyup saat mau masuk terminal, soale kejebur. Diguyu massa. Lubang itu dalam dan jalan rusak yang aku tidak hafal, dan tidak terlihat mana yang berlubang.

Tetapi, ini kata Mas Didi Kempot, Terminal Terboyo menyimpan kenangan luar biasa. Katanya dia Terminal Terboyo itu endah lan edi. Padahal Terminal Terboyo, menurutku salah satu terminal terjelek di Indonesia. Hehehehehehehehe..... ini lagu sih. Ini ya disimak. Judulnya "Terminal Terboyo."

Terminal Terboyo - Didi Kempot

Soko Terminal Terboyo Kuto Semarang
Aku lan sliramu mung tansah reruntungan
Tak gandeng tanganmu tak elus rambutmu
Gemeter rasane iki jantungku

Artinya:
Dari Terminal Terboyo Kota Semarang
Aku dan kamu hanya berduaan
Kugandeng tanganmu kuelus rambutmu
Gemetar rasanya ini hatiku

Roso kangenku nganti tekane seprene
Nyatane ora gampang nggonku nglalelake
Rak isuk rak sore rak awan rak wengi
Esemmu mung tansah anggodo ati

Artinya:
Rasa kangenku sampai sekarang
Ternyata memang tidak mudah melupakan
Tidak pagi tidak sore tidak siang tidak malam
Senyummu hanya menggoda hati

Janjimu neng Terminal Terboyo
Neng Kuto Semarang naliko smono
Kondo prasetyo sing ko aturake 
Tresnamu kanggo aku selawase

Artinya:
Janji di Terminal Terboyo
Di Kota Semarang waktu itu
Janji setia yang kau ucapkan
Cintamu hanya untukku selamanya

Janjimu neng Terminal Terboyo
Sineksenan endahe langit lan mego
Roso tresno asih setyo lan tuhu
Sing tak tunggu tresnamu mung kanggo aku

Artinya:
Janjimu di Terminal Terboyo
Disaksikan indahnya langit dan mega
Rasa cinta sayang dan setia
Yang aku tunggu cintamu hanya untukku

Terminal Terboyo kang endah lan edi
Pranyoto papan kang nyimpen lan yekti
Tresnamu lan tresnaku sing tulus kepati
Saiki wis sigar ora nyawiji

Artinya:
Terminal Terboyo yang indah dan rapi
Memang tempat yang menyimpang janji
Cintamu dan cintaku yang tulus sejati
Sekarang sudah terbelah tidak lagi jadi satu

Mau download lagunya Terminal Terboyo Didi Kempot? KLIK DI SINI.
-------------------------------------

Kata Mas Didi Kempot Terminal Terboyo itu indah juga asri, ya, karena memang ada kenangan indah. Kalau ada kenangan indah, tempat seburuk apapun, tetap indah, karena sebetulnya bukan indahnya tempatnyalah yang menjadikan indah, tetapi kenangannya. Meskipun itu hanya tinggal kenangan.

Dan yang aku alami, yang kurasa indah, saat ingat, adalah asri dan sejuknya Desa Pacet, Kec. Reban, yang disaksikan Gunung Kemulan, Januari 2006, saat seorang gadis yang bernama Widya mengatakan,

"Mas, bene ono wong gantenge koyo Nabi Yusuf, sugihe koyo Nabi Sulaiman teko nggowo emas segunung Kemulan itu aku tetap ora bakal pindah soko njenengan. Aku tetap sayang njenengan mas."

Iyakah? Omong kosong! Goro-goro duit beberapa rupiah, matamu sudah berubah warna, jadi buta warna, gara-gara bisikan lelaki bejat itu.

0 Response to "Terminal Terboyo Semarang Punya Cerita"